Rumi: Kumpulan Ceramah 4

Setiap orang berada di tengah-tengah kebutuhan mereka sendiri. Tak ada satu makhluk pun yang dapat dipisahkan dengan kebutuhannya masing-masing.

Kebutuhanlah yang mendekatkan mereka
Bukan ayah dan ibu mereka

Kebutuhanlah yang mengikat mereka seperti ikatan pada rantai. Lalu, siapakah yang akan mempererat mereka? Pertanyaan ini agak lucu – karena setiap orang harus melakukannya untuk diri mereka sendiri.

Jika kita dikungkungi oleh kebutuhan kita sendiri, maka kita juga dilingkupi oleh Sang Tunggal yang memberikan kita kebutuhan itu. Jika kita tetap terpaut pada pengikat diri kita, maka kitapun selalu terhubung dengan Sang Esa yang telah menciptakan ikatan itu. Tetapi jika mata kita hanya terpaku pada pengikat kita saja, maka kita akan kehilangan kekuatan dan harapan. Mata kita seharusnya memandang kepada Sang Maha Satu yang telah menciptakan pengikat itu. Dan setelah itu, kita akan menerima semua kelemahan diri dengan lapang dada. Perasaan akan adanya keterikatan membuktikan bahwa ada Dzat Tunggal yang telah menciptakan ikatan itu untuk kita.
“Menjauhlah,” kata mereka. “Jangan mendekat.”

Bagaimana mungkin aku menjauh karena aku butuh padamu?
Tuhan memberikan keawetmudaan kepada orang tua yang orang muda tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Kekuatan adalah di usia tua,
Ketika rambut putih kelihatan,
Maka sebenarnya permainan baru saja dimulai.

Orang tua memandang dunia ini dengan perasaan yang segar, seolah-olah dunia ini baru saja diciptakan. Mereka bermain sambil tertawa riang.
Mereka bertanya, “Ketika seseorang telah berumur lebih dari delapan puluh tahun, apakah mereka masih ingin bermain?”
“Apakah mereka ingin bermain saat usianya belum mencapai delapan puluh tahun?” kataku.

Maka kemenangan di usia tua lebih dari apa yang telah diperlihatkan oleh Allah. Di musim semi, Allah memperlihatkan keagunganNya sambil tersenyum. Di musim gugur, ketuaanpun menampakkan diri. Seluruh ladang menjadi kehilangan keindahannya. Dan kemurahhatian yang nyatapun akhirnya berlalu.

Tuhan melebihi segala sesuatu
Sehingga kekuatan yang menghancurkan pun dapat disandangkan

8 komentar: